LAPORAN SKRINNING FITOKIMIA SENYAWA BAHAN ALAM
LAPORAN PERCOBAAN VI
SKRINNING FITOKIMIA SENYAWA BAHAN ALAM
VII. Data Pengamatan
1. Pemeriksaan
Alkaloida
Perlakuan
|
Hasil
|
Dihaluskan simplisia disini kami
menggunakan daun pandan,ditambahkan kloroform+silica. Setelah halus basahi
dengan 10ml kloroform, gerus lagi dan ditambahkan 10ml kloroform amoniak 1/20
N dan gerus lagi. Kemudian saring pada tabung reaksi tambah 10 tetes asam
sulfat 2N dikocok. Lapisan asam didekantasi dan dipindahkan kedalam 3 tabung
reaksi dan ditambahkan 1 tetes reagenwayer, wagner, dragendrof
|
a. Meyer
Pada uji meyer,
positif mengasilkan alkaloid dimana yang terbentuk yaitu adanya endapan
berwarna putih
b. Wagner
Pada uji wagner,
positif menghasilkan alkaloid dimana warna yang terbentuk yaitu Coklat
c. Dragendrof
Pada uji dragendrof,
positif menghasilkan alkaloid dimana warna yang terbentuk yaitu orange
|
2. Pemeriksaan
Steroid dan Terpenoid
Perlakuan
|
Hasil
|
Haluskan
simplisia buncis atau daun rambutan didalam Erlenmeyer ditaambahkan 25ml
etanol diaduk, kemudian panaskan diatas penangas air. Disaring dalam keadaan
panas diuapkan menggunakan penangas sehingga menghasilkan ekstrak etanol. Setelah
itu dititrasi dengan sedikit eter dan ditempatkan pada 2 lobang plat tetes,
pada plat pertama ditambahkan 2-3 tetes sanhidrida asam asetat.pada plat
kedua di tambahkan 1 tetes asam sulfat pekat
|
a. Setroid
, pada uji ini menghasilkan warna hijau dengan simpilia buncis ataupun
rambutan
b. Terpenoid,
pada uji ini menghasilkan warna orange kemerahan dengan simplisia buncis
sedangkan pada daun rambutan tidak mengandung terpenoid
|
3. Pemeriksaan
Flavonoid
Perlakuan
|
Hasil
|
Dimasukkan
ekstrak kulit batang nangka dimasukkan kedalam gelas piala kemudian
ditambahkan 10ml aquades dipanaskan sampai mendidih selama 5 menit. Setelah
itu saring , filtratnya dimasukkan kedalam tabung reaksi lalu tambahkan pita
Mg,1ml HCl pekat dan 1 ml amilalkohol kemudian dikocok dengan kuat.
|
Uji
positif, ditandai dengan adanya warna kuning pada lapisan amilalkohol
|
4. Pemeriksaan
saponin
Perlakuan
|
Hasil
|
Dimasukkan
sampel buncis atau daun rambutan kedalam gelas piala kemudian ditambahkan
10ml air panas dan didihkan selama 5 menit. Setelah itu saring,filtratnya
digunakan sebagai uji dan kocok dalam tabung reaksi diamkan selama 10 menit,
ditambahkan 1ml HCL 2M.
|
a. Uji
pada Buncis, positif menghasilkan busa yang lumayan banyak dan busa bertahan sampai
seminggu
b. Uji
pada daun rambutan, positif menghasilkan busa banyak tetapibusa tidak
bertahan lama
|
5. Pemeriksaan
Kuinon
Perlakuan
|
Hasil
|
Simplisia
tumbuhan daun pandan atau kayu manis di potong halus,kemudian diekstraksi
dengan eter.
|
Pada
kedua tumbuhan ini positif mengandung kuinon dengan terbentuknya warna hijau
dan coklat kehitaman mengikuti warna simplisia
|
6. Pemeriksaan
Kumarin
Perlakuan
|
Hasil
|
Ekstrak
daun inai dideteksi keberadaan kumarin nya dengan cara ekstrak etanol dan
methanol di kromatografi lapis tipis, dengan menggunakan eluen etil asetat
atau etil asetat: methanol (9:1) atau (8:2).
|
Pada
pemakaian TLC menghasilkan warna biru
|
VIII.
Pembahasan
Pada percobaan
fitokimia ini kita akan melakukan identifikasi terhadap senyawa-senyawa yang
dapat kita temukan pada tumbuhan yang ada di sekitar kita yang mana mempunyai
potensi terkandung senyawa bahan alam contohnya alkaloid,flavonoid,
steroid,dll. Dengan beberapa perlakuan diawah ini kita akan dapat mengetahui
tumbuhan mana yang berpotensi dalam senyawa bahan alam ini
a.
Pemeriksaan
Alkaloida
Pada percobaan skrinning fitokimia ini,dengan
pemeriksaan alkaloid kami menggunakan simplisia daun pandan yang dihaluskan
menggunakan lumping dengan menambahkan sedikit kloroform dan silica(pasir
bersih), setelah bahan halus ditambahkan 10ml kloroform , gerus lagi dan
tambahkan kloroform amoniak 1/20N dan gerus lagi. Kemudian kita saring pada
tabung reaksi, dan ditambah 10 tetes asam sulfat 2N, dikocok, kemudian lapisan
asam didekantasi dan dipindahkan kedalam tiga tabung reaksi kecil
dammasing-masing satu tetes pereaksi Meyer, Wagner, dan Dragendrof. Pada tabung
dengan pereaksi Meyer, simplisia tumbuhan daun pandan positif menghasilkan
alkaloid dengan terbentuknya endapan berwarna putih. Selanjutnya pada tabung
reaksi dengan pereaksi Wagner, daun pandan positif menghasilkan alkaloid dimana
terbentuknya larutan berwarna Coklat. Sedangkan pada tabung reaksi dengan uji
pereaksi dragendrof, daun pandan positif menghasilkan alkaloid dengan terbentuknya
larutan berwarna orange.
Alkaloid suatu senyawa yang bersifat basa terdapat
kandungan satu atau lebih atom hydrogen, biasanya dalam gabungan sebagai system
siklik. Dan pada alkaloid ini kita menggunakan 3 reagen dimana ada : Meyer ,
yang mengandung kalium iodide dan merkuri klorida. Wagner, yang mengandung
kalium iodide. Sedangkan Dragendrof, yang mengandung bismuth nitrat dan merkuri
dalam asam nitrat berair.
b.
Pemeriksaan
Steroid dan Terpenoid
Pada percobaan kali ini
yaitu pemeriksaan steroid dan terpenoid, dimana kami menggunakan simplisia
tumbuhan buncis dan daun rambutan yang telah dihaluskan dan dimasukkan kedalam
Erlenmeyer , ditambahkan 25ml etanol diaduk-aduk, kemudian dipanaskan pada
penangas air. Setelah kurang lebih 10 menit disaring dengan keadaan panas.
filtratnya diuapkan dengan penangas air sehingga diperoleh ekstrak pekat etanol.
Kemudian esktrak pekat
etanol tadi kita beri sedikit eter dan beberapa tetes larutan eter ditempatkan
pada 2 lobang plat tets dan kita biarkan kering. Selanjutnya, tambahkan 2-3
tetes anhidrida asam asetat, diaduk dengan hati-hati. Ritambahkan 1 tetes asam
sulfat pekat. Pada daun rambutan kami mendapatkan kandungan steroid dimana
dengan terbentuknya warna hijau, pada daun rambutan tidak mengandung terpenoid.
Sedangkan pada buncis kami mendapatkan kandungan terpenoid dimana terbentuknya
warna orange. Steroid ini kelompok senyawa yang memiliki kerangka dasar
siklopentana karena mempunyai cincin pada pemeriksaan steroid.
c.
Pemeriksaan
Flavonoida
Mula-mula kita masukkan
kulit batang nangka yang sudah diekstrak kedalam gelas piala kemudian
ditambahkan 10ml aquades dipanaskan sampaimendidih kurang lebih selama 5 menit.
Disaring dan filtratnya dipakai sebagai larutan yang akan kita uji. Lalu
filtrate dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan pita Mg, 1ml HCl
pekat dan 1 ml amilalkohol kemudian dikocok dengan kuat. hasiluji flavonoid
untuk sample dinyatakan positif, karena pengujian serbuk ekstrak menggunakan
HCl pekat dan potongan pita Mg, dimana akan dihasilkan larutan yang berwarna
kuning.
d.
Pemeriksaan
Saponin
Tahap awal kita masukkan ekstrak buncis dan
rambutan masukkan masing-masing kedalam gelas piala kemudian ditambahkan 10ml
air panas dan didihkan selama 5 menit. Selanjutnya, kita saring dan filtratnya
dipakai untuk larutan uji. Dimana filtrate dimasukkan kedalam tabung reaksi
tertutup kemudian dikocok selama kurang lebih 10 detik dan diamkan selama 10
menit, lalu kita tambahkan 1ml HCl 2M. Uji pada Buncis, positif menghasilkan
busa yang lumayan banyak dan busa bertahan sampai seminggu. Sedangkan Uji pada
daun rambutan, positif menghasilkan busa banyak tetapi busa tidak bertahan
lama.
e.
Pemeriksaan
Kuinon
Kita potong-potong halus tumbuhan kayu manis
dan daun pandan ,kemudian ekstraksi dengan eter. Sample positif mengandung
kuinon , dimana pada kayu manis menghasilkan larutan yang berwarna coklat
kehitaman, sedangkan pada daun pandan menghasilkan larutan yang berwarna hijau.
dimana warna yang dihasilkan ini mengikuti dari simplisia yang digunakan.
f.
Pemeriksaan
Kumarin
Pada pemeriksaan
kumarin ini, kita menggunakan tumbuhan daun inai yang di ekstrak dengan
methanol atau etanol dengan kromatografi lapis tipis (TLC), selanjutnya
menggunakan eluen etil asetat atau etil asetat:methanol (9:1) atau (8:2). Pada
simplisia ini positif menghasilkan larutan yang berwarna biru.
IX.
Pertanyaan Pasca
1) Apakah
tumbuhan yang bepotensi mengandung terpenoid otomatis mengandung steroid?
2) Bagaimana
dengan tumbuhan yang mengandung berbagai senyawa bahan alam ini apakah dengan
kemultian kandungan yang dimiliki akan mempersulit untuk mengidentifikasi
senyawa tersebut atau sebaliknya misalnya pada kulit batang nangka?
3) Disini
kita melakukan proses pemanasan pada identifikasi terpenoid. Apakah dengan
adanya pemanasan ini akan mengganggu struktur yang dimiliki oleh terpenoid
tersebut?
X.
Kesimpulan
1) Teknik-teknik
skrinning fitokimia dapat dilakukan dengan teknikpemisahan
Alkaloida,Flavoloida,Kumarin,Saponin,Kuinon,Steroid dan Terpenoid
2) Jenis-jenis
pereaksi yang digunakan yaitu pereaksi wagner,mayer,dragendroff, pereaksi
shinoda(flavonoid), danpereaksi kiberman buchard(steroid)
XI.
Daftar Pustaka
Fessenden, R., & Fessenden, J.
1981.Kimia Organik Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Kristanti,A,N,N,S, dkk. 2008. Buku Ajar Fitokimia Jurusan Kimia
Laboratorium Kimia Organik
FMIPA.
Surabaya: Universitas Airlangga
Robinso. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB Press
Tim
Penuntun Kimia Organik 2.2015. Penuntun
Kimia Organik 2.Jambi:Universitas Jambi
XII.
Lampiran
1. Menurut saya tidak, meskipun kita melakukan pemeriksaan steroid dan terpenoid ini dengan satu perlakuan karena pada hasil pemeriksaan ini akan tampak mana yang mengandung steroid, terpenoid bahkan steroid dan terpenoid.
BalasHapus3. ya dapat mengganggu
BalasHapus2. Setiap senyawa bahan alam memiliki karakteristik yang tentu berbeda, sehingga untuk mengisolasi suatu senyawa secara spesifik dilakukan dengan cara metode yang spesifik juga, misalkan dengan menambahkan reagen tertentu, kesulitan atau kemudahan dalam hal ini relatif.
BalasHapusNumpang promo ya Admin^^
BalasHapusajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajopk.club....^_~
segera di add Whatshapp : +855969190856