JURNAL PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (MINYAK GANDAPURA)


I.          Judul                    : Pembuatan Senyawa Organik Ester Metil Salisilat (Minyak Gandapura)
II.       Hari/Tanggal        : Rabu/ 3 Okrober 2019
III.    Tujuan                  :
 Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1)   Dapat memahami cara pembuatan minyak gandapura secara sintesis dari asam salisilat dan methanol
2)   Dapat memahami minyak gandapura merupakan ester karboksilat
3)   Dapat menentukan sifat fisika dan sifat kimia dari minyak gandapura
4)   Dapat mengetahui jenis reaksi sintesis pembuatan minyak gandapura
IV.    Landasan Teori
Minyak gandapura adalah salah satu obat yang dapat menghilangkan rasa sakit pada bagian  tertentu dan tidak mempunyai efek samping serius pada kulit. Esterifikasi adalah reaksi dimana asam karboksilat bereaksi alcohol menghasilkan ester dan air. Kesetimbangan ini dapat kita peroleh dengan adanya penambahan katalisator dari asam kuat. Dengan suhu kamar, drajat kesetimbangan reaksi asam dengan alcohol akan kecil kesetimbangan dicapai semakin lambat. Jikalau reaksi berlangsung pada suhu yang  lebih tinggi dapat digunakan dengan pendingin balik (refluks) dan kita gunakan asam kuat sebagai katalisatornya, maka reaksinya akan lebih cepat dan kesetimbangan mudah dicapainya (Tim Kimia Organik,2019).
Asam salisilat dapat meningkatkan penitrasian ke dalam kulit. Dimana tidak dapat dikombinasikan dengan cara mengoksidasikannya sehingga dapat membentuk garam sengsalisilat yang tidak aktif. Jadi disini ada asam benzoate danester hidroksi mempunyai 0,1% mempunyai khasiat dalam fungistatis dan bakteriostatis lemah. Biasanya asam benzoate dapat digunakan bersama-sama dengan asam salisilat(Kirana,2007).
Asam salisilat adalah salah satu dari bahan kimia yang cukup penting dalam kehidupan kita sehari-hari serta asam salisilat mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi yang dapat dipergunakan dalam bahan baku keperluan farmasi. Pengembangan dari asam salisilat di Indonesia cenderung dapat meningkat pada setiap tahunnya. Hal ini terjadi kerena adanya industry seperti pembuatan aspirin, metil salisilat, salisilamide dan industry yang berhubungan dengan pencelupan karet dan resin kimia (Rieko,2017).
Asam salisilat mempunyai dua radikal fungsi dalam struktur kimianya dimana diantaranya, radikal hidroksi fenolik dan radikal karboksil yang dapat langsung berikatan dengan benzena. Esterifikasi dari radikal hisroksi fenoliknya dengan fenol dan dapat kita peroleh easter fenil salisilatyang biasa kita kenal dengan salol, sedangkan esterifikasi radikalnya dengan asetil klorida dapat dihasilkan ester esetilsalisilat yang sering dikenal dengan aspirin salol dan bahan ini dapat digunakan dalam bidang kedokteran maupun anagelik dan antipireatik (Danim,2006).
V.       Alat dan Bahan
5.1  Alat
a) Labu dasar bulat 500ml
b) Thermometer
c) Labu destilasi 100ml
d)Pendingin (liebig)
e) Corong Pisah
f)  Pipa Bengkok
g) Erlenmeyer 200ml
5.2  Bahan
a)    28gr Asam Salisilat
b)   Natrium Bikarbonat
c)    81ml Methanol
d)   Magnesium Sulfat Anhidrat
e)    8ml Asam Sulfat
VI.    Prosedur Kerja
Masukkan ke dalam labu dasar bulat berukuran 500ml, 28 gr asam salisilat, 81 ml methanol dan 8 ml asam sulfat pekat, kocok. Lengkapi labu tadi dengan pendingin air, refluks selama 1,5jam, biarkan campuran dingin, rubah posisi pendingin tegak menjadi miring untuk mendestilasi sisa methanol dengan memanaskan di atas penangas air. Setelah methanol habis terdestilasi, lalu biarkan dingin. Kemudian isi labu, tuangkan ke dalam corong pisah, dicampur dengan 250ml air kocok kuat-kuat, biarkan sampai terbentuk dua lapisan zat cair.
Alirkan lapisan ester (lapisan bawah) ke dalam erlenmeyer, sampai bebas asam ditambahkan larutan jenuh NaHCO3 sampai bebas asam tambahkan anhidrat magnesium sulfat untuk mengeringkan ester salisilat selama 30 menit, saring dan filtratnya langsung ditampung dalam labu destilasi, kemudian destilasi diatas penangas air. Catat temperature pada waktu destilat ditampung. Bila ternyata temperature masih jauh dibawah titik didih metil salisilat 1150C murnikan kembali pada metil salisilat yang ditampung dengan mendestilasi lagi. Periksa indek bias metil salisilat yang murni ini.

Video yang terkait dengan praktikum di atas https://youtu.be/Nu2Excsv4zE
Permasalahan:
1.      Di dalam praktikum ini ada dua kali cara pemisahan yaitu dengan cara refluk dan destilasi. Bagaimana jika kita tidak melakukan refluks hanya menggunakan destilasi apa yang akan terjadi?
2.      Disini ada pemisahan dengan menggunakan alat yang berupa corong pisah. yang mana setelah melakukan destilasi lalu lanjutkan ke pengocokan dengan corong pisah. kenapa tidak menggunakan cara pemisahan dengan destilasi saja?

3.      Anhidrat magnesium sulfat disini berfungsi sebagai mempercepat pengeringan. Bagaimana jika kita tidak menggunakan anhidrat magnesium sulfat dalam praktikum kali ini?

DAFTAR PUSTAKA
Kristian, Rieko, Panji Setya A. 2007. Asam Salisilat dari Phenol (http://www.rieko.files. wordpress.com/2007/12/asam-salisilat-dara-phenol.pdf). Di akses pada Rabu, 09 April, Pukul 17:05 WIB.
Raharja, Kirana, Tan Hoan Tjay. 2017. Obat-obat penting. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Sumardjo, Danim. 2006. Pengantar kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Pgogram Sastra 1 Fakultas Bioeksakta. Jakarta : Buku Kedokteran.
Tim Kimia Organik. 2019. PenuntunPraktikum Kimia Organik III. Jambi : Universitas Jambi.

Komentar

  1. 2. Karena kita memisahkan dua larutan yang berbeda atau ekstraksi cair-cair sehingga menggunakan corong pemisah. Pemisahan menggunakan corong pisah juga lebih efisien dibandingkan dengan destilasi yang cenderung pemisahannya berlangsung lama.

    BalasHapus
  2. 3. menurut saya, juka anhidrat magnesium sulfat dalam praktikum kali ini, maka proses pengeringan akan lama, karena maknesium sulfat anhidrat disini berfungsi untu mempercepat pengeringan

    BalasHapus
  3. 1. refuluks kita gunakan untuk mengekstraksi suatu senyawa yang bereaksi dalam suhu tinggi. jika kita tidak melakukan ekstraksi sebelum destilasi. maka apa yang ingin anda cari? jadi kita harus melakukan refluks terlebih dahulu untuk ektraksi senyawa yang ada dalam labu bulat tsb

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI PEMANFAATAN TERPENOID UNTUK MAKHLUK HIDUP

LAPORAN PEMBUTAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT

KIMIA BAHAN ALAM UNTUK MAKANAN, MINUMAN DAN PENYEDAP RASA