JURNAL LAPORAN PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT

JURNAL 
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

Hasil gambar untuk logo unja

NAMA : MISNAWATI
NIM : RSA1C117004

DOSEN PENGAMPU: 
Dr. Drs. SYAMSULRIZAL, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS JAMBI 
2019

PERCOBAAN II
I.       Judul                     : Pembuatan Senyawa Organik Asam Oksalat
II.    Hari/ Tanggal        : Rabu / 4 september 2019
III. Tujuan                   :
  Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
a.    Dapat memahami cara pembuatan asam oksalat dengan zat organic yang memiliki berat molekul besar sebagai bahan dasarnya.
b.   Dapat memahami reaksi oksidasi dengan menggunakan oksidator kuat.
c.    Dapat mengetahui sifat-sifat asam oksalat dengan kegunaannya.
IV. Landasan Teori

Asam oksalat merupakan asam dikarboksilat yang mempunyai berat molekul rendah, berwujud pada warna putih dengan titik leleh 187o serta bentuk Kristal piramida asam oksalat akan mengurai menjadi asam formiat dan karbondioksida jika dipanaskan pada suhu diatas 175o. Di laboratorium asam oksalat biasa digunakan sebagai larutan standar pada titrasi. Dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pelapis besi. Asam oksalat dibuat memalui reaksi oksidasi dengan bahan baku gula pasir dan oksidator asam kuat (Tim Kimia Organik, 2019).

Asam oksalat  adalah senyawa dikarboksilat yang atom C nya masing-masing mengikat sati gugus hidroksil. Asam ini mempunyai bentuk Kristal rombis pyramid, tidak berwarna dan transparan, tidak berbau dan higroskopis. Asam oksalat mudah teroksidasi total pengaruh panas yang tinggi sehingga terurai menjadi CO2 dan asam formia. Asam oksalat dapat digunakan sebagai bahan peledak, pembuatan zat warna, krayon, industry lilin, tinta, bahan kimia dalam fotografi serta untuk keperluan analisis laboratorium. Pada industry logam, asam oksalat dipakai sebagai bahan pelapis yang melindungi logam dari korosif dan pembersih untuk radiator otomotif, mental. Pada bidang obat-obatan, asam oksalat dapat pakai sebagai haemostatik dan anti spektik luar ( Dylla, 2008).

Menurut Andaka (2011), pembuatan asam oksalat dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti peleburan selulosa dengan basa kuat, oksidasi menggunakan asam kuat, ataupun di sintesiskan dari natrium format. Berikut jenis-jenis metode pembuatan asam oksalat:
1)      Oksidasi karbohidrat
2)      Proses Etilen Glikol
3)      Proses Propilen
4)      Proses Dialkil Oksalat
5)      Proses Peleburan alkil

Menurut Iriany (2015), Asam oksalat dapat dibuat dengan beberapa cara. Salah satunya adalah proses peleburan alkali. Tahap-tahap pembuatan asam oksalat dengan proses peleburan alkali adalah sebagai berikut:
1. Tahap Peleburan
Pada tahap ini terjadi peleburan antara selulosa yang terkandung dalam alang-alang dengan larutan NaOH.
(C6H10O5)n + 4n NaOH + 3nO2 → n(COONa)2 + n(CH3COONa) + n(HCOONa) + 5n H2O + nCO2

2. Tahap Pengendapan dan Penyaringan
Filtrat yang didapat dari hasil peleburan ditambahkan CaCl2 untuk mendapatkan endapat kalsium oksalat.
(COONa)2 + CaCl2 (COO)2Ca + 2 NaCl

3. Tahap Pengasaman
Endapan yang terjadi diasamkan dengan asam sulfat.
(COO)2Ca + H2SO4  → (COOH)2 + CaSO4

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembuatan asam oksalat:
1.  Waktu Pemasakan
Waktu yang lama akan memperbesar kesempatan zat-zat pereaksi bersentuhan dan mengakibatkan asam oksalat yang diperoleh relatif banyak. Tetapi waktu pemasakan yang cukup lama akan menyebabkan hasil lanjut terhadap asam oksalat yang dihasilkan.

2.  Suhu
 Suhu berpengaruh pada konstanta kecepatan reaksi. Jika suhu tinggi, konstanta kecepatan reaksi semakin besar sehingga reaksi semakin cepat. Tetapi suhu yang terlalu tinggi akan menguraikan asam oksalat.

3.  Volume Pelarut
 Volume pelarut yang semakin banyak akan memperluas gerakan molekul-molekul yang ada sehingga hasil yang diharapkan semakin banyak. Tetapi volume pelarut yang terlalu banyak akan mengurangi hasil yang diinginkan, karena asam oksalat akan terurai lebih lanjut menjadi CO2 dan H2O.

V.    Alat dan Bahan
            5.1  Alat
a   Labu dasar datar 750 ml
b  Corong Buncher
c   Corong gelas
d  Gelas piala 500 ml
e   Kasa, kaki tiga Bunsen
f   Penangas
g  Gelas ukur
h  Thermometer
i    Pengaduk

            5.2  Bahan
a   Gula pasir 200gr
b  Asam Nitrat Pekat 100 ml
c   Etanol

VI. Prosedur kerja
Dimasukkan 20gr gula pasir kedalam labu dasar datar berukuran 750 ml. Ditambahakan dengan 100 ml asam nitrat pekat. Dipanaskan di atas penagas air perlahan-lahan sampai mendidih, bila sudah timbul uap coklat NO2. Diangkat labu datar. Dipindahkan ke atas balok kayu untuk melanjutkan reaksi tanpa pemanasan. Dibiarkan selama 15 menit.   Dituangkan hasil reaksi kedalam gelas piala 50 ml. Dicuci labu dengan 20ml air dingin dan air cucian. Dimasukkan didalam gelas piala yang lain. Ditambahkan 20 ml asam nitrat pekat. Diuapkan di atas penangas air sehingga volume cairan 20 ml.

Ditambahkan 40 ml air ke dalam larutan yang tinggal 20 ml, kemudian diuapkan lagi sampai volume tinggal 20 ml. Dinginkan larutan ini dalam air es, Kristal asam oksalat segera terbentuk. Disaring Kristal asam oksalat yang terbentuk ini dengan corong buncher, kemudian direkristalisasi asam oksalat yang diperoleh dengan melarutkannya dalam air panas, dinginkan untuk mendapat Kristal yang lebih murni. Disaring, keringkan dan periksa titik lelehnya. Titik leleh asam oksalat murni ……. oC. Bila belum murni, maka murnikan lagi Kristal asam oksalat ini dengan rekristalisasi kembali dalam air panas.

Video terkait dengan praktikum diatas https://youtu.be/M5bAbvw6IQQ
Permasalahan:
1.      Kenapa dalam pembuatan asam oksalat kita harus melalui tahap Rekristalisasi?
2.      Mengapa di dalam pembuatan asam oksalat dilakukan pemanasan pada saat percampuran gula + asam nitrat pekat?
3.      Kenapa pada percampuran gula dan asam nitrat akan mengeluarkan asap berwarna coklat?

Komentar

  1. Assalamualaikum wr.wb
    Nama saya LAMIA AMELIA (RSA1C117006) disini saya akan menjawab permasalahan dari saudari misna yang no.3 pada saat glukosa ketika dicampurkan dengan asam nitrat saat dipanaskan mengeluarkan asap berwarna coklat hal ini dikarenakan telah terjadi reaksi antara kedua zat tersebut sehingga saat dipanaskan kedua zat tersebut bereaksi dan mengeluarkan asap coklat berupa gas NO2.
    Terimakasih, semoga membantu

    BalasHapus
  2. Saya Hr. Yuniarccih dengan Nim RSA1C117001.
    Saya akan mencoba menjawab pertanyaandari saudari Misna yang kedua
    Pemanasan campuran glukosa dan asam nitrat bertujuan untuk mempercepat reaksi. Dimana pada pemanasan akan menghasilkan gas No2 berwarna coklat.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakuth saya akan menjawab masalah anda nomor 1 yaitu, dilakukan rekristalisasi untuk menghilangkan zat pengotor agar di dapatkan asam oksalat murni. Sekian jawaban saya, saya ucapkan terima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI PEMANFAATAN TERPENOID UNTUK MAKHLUK HIDUP

LAPORAN PEMBUTAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT

KIMIA BAHAN ALAM UNTUK MAKANAN, MINUMAN DAN PENYEDAP RASA