JURNAL PEMBUATAN ASAM PIKRAT


I.          Judul                    : Pembuatan Asam Pikrat
II.       Hari/Tanggal       : Rabu, 28 Agustus 2019
III.    Tujuan                  :
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
1        Dapat memahami dan memahami salah satu reaksi substitusi elektrofilik pada komposisi aromatik.
2        Dapat memahami dan memahami sifat dari komposisi aromatik yang tersubstitusi.
IV.    Landasan Teori  
Asam pikrat atau biasa dikenal 2,4,6-trinitrofenol merupakan turunan dari fenol. Fenol sensitif terhadap reaksi oksidasi oleh karena itu reaksi pembentukan asam pikrat dari fenol ini tidak dapat ditemukan secara langsung dari asam nitrat dengan fenol. Untuk membuat asam, fenol harus disulfonasi dulu sebelum mengandung asam nitrat agar diperoleh hasil yang baik. Gugus asa, sulfonat dapat diproteksi fenol dari oksidasi dari asam nitrat dan kemudian gugus-gugus asam ini akan perlahan-lahan digantikan oleh gugus nitro. Kira-kira hasil yang akan didapat sekitar 65-70% (Tim Kimia Organik, 2019).

Senyawa aromatik yang tersubstitusi dengan gugus nitro akan sempurna memudahkan reaksi dekomposisi membuat molekul-molekul yang lebih mudah seperti N2, CO2, CO, H2O, dan residu lainnya. Mudahnya snyawa-komposisi nitroaromatik berubah reaksi dekomposisi molekul sederhana yang lebih stabil menyebabkan pelepasan lebih banyak sehingga terjadilah ledakan (Agrawal, 2007).

Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (Polycylic Aromatic Hydrocarbons merupakan polutan di udara, tanah, dan padatan yang mengendap pada fase cair dan sedimen. Pencemaran utama HAP terkait dengan proses produksi dan produksi minyak bumi melalui tumpahan minyak bumi ke dalam produksi pada saat produksi, pada saat pemipaan, menggantikan Hidrokarbon Aromatik Polisiklik adalah kontaminan unik di lingkungan, bahan-bahan organik tidak lengkap, seperti gas hutan, pemanas rumah, hingga proses pengangkutan minyak bumi menuju kilang pengerjaan. Selain itu, HAP dihasilkan dari aktivitas vulkanologi, proses industri, gasifikasi, dan insinerasi limbah plastik (Kurniawan, 2018).

Prinsip reaksi pada pembuatan asam pikrat adalah reaksi substitusi elektrofilik. Reaksi substitusi elektrofilik adalah gugus gugus H + pada cincin aromatis dengan elektrofil. Rekasi substitusi gugus H + pada benzena oleh gugus nitro disebut reaksi nitrasi.
Nitrasi merupakan salah satu reaksi yang penting karena dua alasan, di mana alasan pertama karena proses yang paling penting adalah yang terkait komponen aromatik nitro yang penting dalam pembuatan beberapa pembuatan bahan kimia seperti, pembuatan solven, bahan obat-obat, bahan, bahan peledak, dan sebagai bahan perantara untuk bahan baku pabrik dan yang kedua karena merupakan salah satu bagian yang mengembangkan sangat pesat dalam teori kimia organik (Azarifar, 2010).

V.       Alat dan Bahan
5.1  Alat
a) Labu dasar 1 Liter
b) Corong Bucher
c) Corong 7 cm
d) Balok kayu 10x10x3 cm2
e) Gelas piala 200 ml

5.2  Bahan
a) 8 gram Fenol
b) 10 ml Asam Sulfat pekat
c) 30 ml Asam Nitrat pekat

VI.    Proedur Kerja
Tambahkan 8 gr fenol ke dalam labu dasar rata-rata 1 liter, tambahkan 10 ml asam sulfat pekat, kocok sampai timbul panas. Panaskan labu ini di atas penangas udara selama 30 menit, Kemudian labu didinginkan dalam air es. Letakkan labu datar ini di atas balok kayu di lemari asam, tambahkan 30 ml asam nitrat pekat, kocok campuran ini beberapa menit. Kemudian diamkan campuran ini jangan diganggu. Akan segera terjadi reaksi dan uap coklat akan keluar dari dalam labu. Panaskan campuran dalam labu ini di atas penangas air selama 1,5 jam sambil dikocok.
Bila pemanasan telah selesai, tambahkan 100 ml udara, dinginkan labu dalam air es. Sering kristal yang terbentuk dengan corong bucher, cuci dengan air untuk menghilangkan asam-asam anargonik. Kristalkan kembali asam pikrat yang terbentuk dalam 90 ml campuran etanol dalam air dengan campuran (1: 2) kemudian diuapkan. Selanjut nya, didinginkan untuk mendapatkan Kristal yang sehat ........ Periksa lelehnya. Titik leleh asam pikrat murni adalah ......

Video terkait praktikum ini: https://youtu.be/mVU6HoGF5Gs
Permasalahan :
1        Bagaimana fungsi pengkocokan pada larutan terebut dan  bagaimana jika tidak ada pengocokan pada campuran terebut?
2        Bagaimana dengan massa yang kita gunakan apakah massa tesebut mempengaruhi hasil yang akan kita temukan?
3        Sifat apa yang dimiliki oleh fenol sehingga fenol akan bereaksi dengan asam sulfat. Akankah bisa asam sulfat diganti dengan asam-asam lainnya agar mendapatkan hasil asam pikrat?

Komentar

  1. 1. Menurut saya pengocokan dilakukan berfungsi membantu mempercepat jalannya reaksi dan banyak atau sedikitnya uap coklat yang keluar. Jika pengocokan ini tidak dilakukan mungkin kita akan menunggu lebih lama waktu terjadi reaksinya atau pengeluaran dan banyak uap yang keluar akan lebih sedikit.

    BalasHapus
  2. 3. disini fenol memiliki sifat yang cenderung asam karena dapat melepaskan asam dari gugus hidroksi, nah sedangkan asam sulfat disini bertindak sebagai katalis untuk mempercepat reaksi yang terjadi dan juga asam sulfat akan mendorongkan H+

    BalasHapus
  3. 2. Percobaan ini menggunakan prinsip oksidasi dari fenol dimana tidak terjadi pengurangan komponen utama awal secara signifikan. Sehingga seharusnya hasil yang diperoleh tidak lebih kurang dari bahan utama yang digunakan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI PEMANFAATAN TERPENOID UNTUK MAKHLUK HIDUP

LAPORAN PEMBUTAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT

KIMIA BAHAN ALAM UNTUK MAKANAN, MINUMAN DAN PENYEDAP RASA